28 Juli 2006

Indonesia govt asked to evacuate migrant workers from Lebanon

ANTARA News
07/28/06 20:26

Jakarta - The National Commission on Women has asked the Indonesian Government to provide protection for about 10,000 illegal migrant workers in Lebanon following Israeli aggression against Palestine and Lebanon, a spokeswoman said here Friday.

"We have asked the government to give protection and immediately evacuate not only 175 Indonesian legal migrant workers but also over 10,000 illegal migrant workers (from Lebanon)," Commision spokesperson Tati Krisnawaty said.

The excuse (for non-action) that it was not easy to trace the whereabouts of Indonesian illegal migrant workers in the Middle East was undfounded, she said.

Tati said the Commission was not blaming the government for having sent migrant workers to conflict-prone countries but "we only urged the government to immediately help the migrant workers whether they are legal or not because our real enemy is the war itself which has destroyed peace."

The National Commission on Women, she said, along with the commissions on human rights of other Asian countries condemned Israel`s brutal aggression against innocent people and thus urged the United Nations to help end the Israeli actions.

An Indonesian migrant worker in Lebanon, Siti Maemunah (24) was killed in an Israeli attack on Lebanon. Siti was survived by a 13-month baby back home.

Siti`s body was kept in Al Houkumm Al Tyir in Tyre, Lebanon. The Kuwaiti Embassy in Damascus planned to evacuate her body but the hospital still could not bring the body out due to an Israeli blockade.

Meanwhile, Indonesian Migrant Workers Association Chairman Miftah Farid said it was reasonable that over 10,000 Indonesian illegal workers were in Lebanon since its neighboring country, Jordan, became the first transit for the illegal migrant workers who wanted to work in the Middle East.

Jordan imposes visa on arrival which facilitates many people to enter the Middle Eastern countries.

"Jordan has already signed an agreement with Indonesia on the sending of the Indonesian migrant workers that it is natural that many illegal migrant workers arrived in Lebanon through Jordan," she said. (*)

Copyright © 2007 ANTARA

13 Juli 2006

Franky Sahilatua dan Nini Carlina Deklarasikan Komitmen Keadilan bagi Buruh Migran

Era Muslim
Kamis, 13 Jul 06 14:05 WIB

Menyadari belum optimalnya penempatan dan perlindungan bagi buruh migran Indonesia di luar negri, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dan Duta Buruh Migran, Franky Sahilatua dan Nini Carlina mendeklarasikan Komitmen Bersama Bagi Keadilan Buruh Migran dan Anggota Keluarganya, di Gedung Joang, Jakarta, Kamis (13/7).

Duta Buruh Migran Nini Carlina mengaku sangat prihatin dengan kondisi buruh migran Indonesia di Korea, mereka hidup di penampungan dengan fasilitas yang seadanya, meski demikian mereka senantiasa mengedepankan kesetiakawanan yang tinggi.

"Buat Saya berkunjung ke shelter buruh migran di Korea itu menjadi pengalaman baru, saya senang dapat menghibur mereka, karena keadaan mereka jauh sekali dari yang saya bayangkan," kata penyanyi dangdut ini.

Ia menambahkan, setelah diangkat sebagai Duta Buruh Migran, dirinya dapat langsung terlibat dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para buruh migran maupun calon buruh migran, untuk menghindari kondisi buruk yang mungkin mereka alami.

Sementara itu Kepala Penasehat Teknis Masalah Buruh Migran ILO Lotte Kejser berharap, keberadaan duta buruh migran ini bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan kaum buruh, sehingga masalah buruh migran dapat dimasukan kedalam agenda politik nasional.

Dalam deklarasi yang dibacakan secara bergantian oleh kedua musisi Indonesia yang sudah dikukuhkan sebagai Duta Buruh Migran, mereka berkomitmen untuk mensosialisasikan perangkat perlindungan hukum bagi buruh migran kepada semua pihak terkait, mengkampanyekan perlindungan bagi buruh migran Indonesia, melakukan lobi-lobi terhadap pemerintah agar bersedia memberikan advokasi kepada para buruh yang tertimpa masalah dan memberikan perlindungan semaksimal mungkin.

Selain itu mereka mereka berkomitmen untuk membangun jejaring nasional, regional dan internasional untuk melakukan kampanye secara global.(novel)

ILO Nobatkan Franky & Nini Karlina Jadi Duta Buruh Migran

Detikcom
13/07/2006 15:09 WIB

Chazizah Gusnita - detikcom

Jakarta - Oganisasi Buruh Dunia (ILO) mengukuhkan penyanyi balada Franky Sahilatua dan penyanyi dangdut Nini Karlina sebagai duta buruh migran Indonesia. Keduanya dipilih berdasarkan kiprah mereka yang selama ini terlibat dan membela kepentingan serta hak pekerja/buruh migran.

Penobatan kedua seniman ini dilakukan dalam acara dialog dan pengukuhan duta buruh migran Indonesia yang diadakan ILO dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) di Gedung Joeang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2006).

Penobatan mereka juga berkat dukungan buruh migran yang merasa terwakili dengan karya-karya mereka. Asal Nini dari Banyuwangi juga diperhitungkan mengingat sebagian besar buruh migran berasal dari kota di Jawa Timur itu.

"Mereka mewakili buruh migran yang menyuarakan aspirasi mencakup perlindungan sejak buruh migran mendaftarkan diri sampai kepulangannya," kata Ketua SBMI.

Nini Karlina menyambut baik penobatan dirinya itu. Dia menyatakan, tugasnya nanti adalah memberikan informasi dan memberikan pembinaan bagaimana buruh migran itu menyimpan paspor mereka dan nomor telepon yang bisa dihubungi seperti nomor-nomor telepon SBMI.

"Jadi kalau terjadi apa-apa, bisa siap siaga," kata Nini yang mempopulerkan lagu Gantengnya Pacarku ini.

Sedangkan Franky mengaku akan mempelajari dulu kondisi para buruh migran dan menyampaikan keluhan mereka pada pemerintah. Jadi sifatnya lebih sebagai mediator. (nrl)
Template Designed by Douglas Bowman - Updated to New Blogger by: Blogger Team
Modified for 3-Column Layout by Hoctro